Kotabaru, (ANTARA News Kalsel) - Bupati Kotabaru Sayed Jafar pada awal 2019 melakukan rotasi 29 pejabat pimpinan tinggi pratama dan administrator di lingkungan pemkab setempat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru Said Akhmad yang melantik para pejabat itu, mengatakan pergeseran jabatan di pemerintahan merupakan hal biasa.
"Supaya ada penyegaran, menghilangkan kejenuhan, dan menambah wawasan para pejabat itu sendiri," katanya sebagaimana dilaporkan di Kotabaru, Selasa.
Mereka terdiri atas staf ahli bupati, asisten sekda, kepala dan sekretaris satuan kerja perangkat daerah, serta pejabat fungsional.
Pada pelantikan itu, nyaris seluruh pejabat eselon II mengalami bongkar pasang, termasuk yang belum terlalu lama menjabat.
Pada pergantian Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, pejabat lama, Johan Arifin, memilih mundur dari posisinya karena merasa tak sanggup mencapai target.
"Waktu dilantik ada komitmen bila tidak sanggup akan mundur dan yang bersangkutan menyatakan tidak sanggup, jadi dia yang minta," ungkap Said Akhmad.
Setelah mundur, yang bersangkutan menempati jabatan baru di level administrator atau turun ke eselon III.
Sebagian besar pejabat lainnya hanya saling bertukar posisi atau kembali ke jabatan lama.
Beberapa jabatan kepala SKPD yang cukup lama kosong pun akhirnya diisi pejabat definitif, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, serta Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan.
"Ini kan tergantung bupati mengevaluasi, mengepaskan pimpinan SKPD ini ditaruh di sini tidak cocok harus diganti ke SKPD lain. Setiap melantik bupati menilai kinerja agar penempatan orang itu tepat," kata dia.
Bupati Kotabaru rotasi 29 pejabat
Selasa, 8 Januari 2019 6:42 WIB